KAWASAN Kota Tua dan Pulau Onrust Kepulauan Seribu diajukan masuk nominasi world heritage atau warisan dunia United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Tenaga ahli International Council on Monuments and Sites (Icomos) dari Paris, Prancis, telah tiba di Jakarta untuk verifikasi dokumen dua situs sejarah itu.
“Tim penilai Icomos dari Paris sudah datang untuk menilai kemungkinan Kota Tua diusulkan menjadi salah satu kandidat world heritage,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati, kemarin.
Tinia berharap tim itu bisa mengeksplorasi dua situs bersejarah tersebut yang hingga kini kelestariannya masih terjaga.
Berdasarkan agenda yang ada, tim dari Icomos mendatangi Kota Tua pada Senin (18/9) dan Pulau Onrust pada Jumat (22/9).
Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua Norviadi S Husodo menjelaskan kedatangan tim itu sebagai tindak lanjut usulan Kota Tua masuk warisan dunia pada 2015 lalu.
“Kedatangannya untuk mengambil dokumen-dokumen cagar budaya. Dicek nanti apa yang kurang dan apa yang perlu ditambah, baru setelah itu cek lapangan kondisi bangunan bersejarah di Kota Tua,” ujar Norviadi.
Dia menjelaskan penilaian yang dilakukan untuk masuk situs warisan dunia yakni kondisi bangunan cagar budaya.
Untuk Kota Tua, ada 51 objek dari 206 objek yang ada untuk diberikan penilaian. Sementara itu, di Pulau Onrust ada sekitar lima objek seperti bekas kincir angin dan Martello Tower yang bakal dinilai tim.
Sejatinya, Kota Tua dan empat pulau luarnya (Onrust, Kelor, Cipir, dan Bidadari) sudah masuk daftar sementara (tentative list) situs World Heritage Warisan Dunia UNESCO bersama 17 situs lain, di antaranya Kota Lama Semarang, Kota Tambang Batu Bara Sawahlunto, Permukiman Tradisional Nagari Sijunjung, serta Lanskap Sejarah dan Maritim Kepulauan Banda.
Nomination Dossier, dokumen komprehensif pengajuan Kota Tua dan Pulau Onrust sebagai situs warisan dunia, telah rampung dibuat pemerintah RI pada 25 September 2015. (Mal/J-1)
Sumber MediaIndonesia